Bagaimanakah
kabar jembatan rusak saat ini? Mengapa berita tersebut seakan lenyap dan tak
terjamah lagi oleh khalayak ramai?. Faktanya, sampai saat ini belum ada
tindakan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut. Buktinya, jembatan
masih tetap bertahan dengan kondisinya yang sangat memprihatinkan. Pengalihan
isu ke berbagai topik merupakan salah satu hal yang melatarbelakangi mengapa
jembatan tersebut tak lagi jadi sorotan penting bagi Indonesia. Seperti biasa
pemerintah kita memang selalu disibukkan dengan urusan politik sehingga lupa
akan kewajibannya kepada rakyat. Atau mungkin memang tingkat kepedulian mereka
yang rendah. Mereka seakan mendengar tetapi tak mau tahu dengan apa yang
terjadi. Ironis memang. Kepercayaan rakyat semakin luntur akibat sikap
sewenang-wenang pemimpinnya. Inikah kesejahteraan rakyat yang mereka janjikan?
yaitu “membuat rakyat menderita”.
Beberapa waktu
lalu jembatan penyeberangan sungai di beberapa daerah seperti Banten, Ciampea,
dan Bogor putus akibat bencana alam. Hal ini tentu berdampak pada sektor
perekonomian dan pendidikan penduduk
sekitar. Benar saja, untuk mencari nafkah penduduk harus menyeberangi derasnya
sungai dengan getek atau perahu karet seadanya. Namun, jika tak memadai mereka
harus melawan derasnya air sungai dengan berbagai resiko yang mungkin akan
muncul. Hal serupa juga terjadi pada anak-anak sekolah. Setiap pagi mereka
harus menerjang maut demi meniti masa depan yang mereka impikan. Pilu memang
menyaksikan kejadian tersebut. Sementara di luar sana pembangunan besar-besaran
kian marak diperbincangkan. Tak salah rasanya rakyat meminta
haknya akan kesejahteraan yang layak, terutama pendidikan. Apapun mereka
lakukan dengan harapan dapat merubah bangsa ini lebih baik lagi. Akan tetapi
semua itu tak akan terwujud bila pemimpin bangsa tak mampu mengayomi rakyatnya.
Fakta
baru muncul bahwa sebenarnya pemerintah telah mengirimkan bantuan bagi proses
pembangunan jembatan di beberapa daerah. Tapi nampaknya hal itu akan percuma
saja bila pembangunan pun tak kunjung dilakukan. Air hujan yang turun justru
membuat pasir dan bahan-bahan lainnya terkikis oleh air. Tentu saja hal ini
sangat merugikan anggaran dana Negara yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan
jembatan tersebut. Fakta lain yang tidak kalah mengejutkan bahwa sebenarnya
pemerintah pusat telah memberikan kucuran dana tunai kepada pemerintah daerah
untuk diadakannya perbaikan jembatan. Akan tetapi entah mengapa pembangunan tak
juga berlangsung. Jadi kemanakah uang tunai tersebut?. Semua orang tentu akan
berpendapat bahwa dana tersebut sudah lebih dulu dihabiskan oleh oknum tak
bertanggungjawab. Hal ini adalah salah satu cuplikan tidak adanya kerjasama yang
baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun bangsa.
Masalah
ini seakan dianggap sederhana oleh pemerintah dan sebagian dari kita. Memang
masalahnya hanya sebatas perbaikan sejumlah jembatan. Tetapi pernahkah kita
berpikir bahwa melalui jembatan itu rakyat memperoleh pendapatan yang bahkan
kurang dari cukup?. Derasnya air tak menjadi masalah bagi mereka, yang jelas
mereka dapat mencari makan demi mempertahankan hidupnya. Apakah tak pernah
terpikirkan oleh kita bahwa jembatan itu akan melahirkan generasi penerus yang
akan melanjutkan perjalanan bangsa ini?. Satu hal yang kita harus tahu bahwa
impian dan cita-cita mereka adalah harapan untuk membangun bangsa. Dimanakah
naluri kita ketika melihat perjuangan keras mereka dalam meraih harapan?. Sedangkan
pemimpin Negara hanya asik-asikkan tidur ketika rapat paripurna berlangsung.
Pada dasarnya pemimpin rakyat dibentuk untuk menampung aspirasi dan meningkatkan
kesejahtraan rakyat. Bukan hanya membuat mereka sengsara dan seakan tak
memiliki hak untuk mendapatkan sesuatu yang layak.
Sebagai
seorang pemimpin, pemerintah harus mampu melakukan kewajibannya sebagai wakil
rakyat. Turut andil dalam mengayomi rakyatnya adalah suatu hal yang lumrah
untuk dilakukan. Seharusnya mereka dapat merealisasikan apa yang telah mereka
janjikan kepada rakyat. Tampaknya anggaran negara tidak akan habis untuk
memperbaiki jembatan–jembatan itu. Bukankah uang Negara adalah uang rakyat dan
untuk rakyat?. Bersikap lebih transparan dan terbuka juga kunci yang sangat
penting bagi pemerintah kita untuk mengembalikan kepercayaan rakyat yang kini
semakin luntur. Rasa peduli dan peka
dengan apa yang dirasakan oleh rakyat juga hal yang sangat penting dimiliki
oleh pemerintah. Satu hal lagi yang tak kalah pentingnya adalah ketika Pemimpin
Negara, Pemerintah dan jajarannya, serta rakyat mampu bersatu padu membangun
Indonesia yang lebih maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar