Ketika Busway Bukan Jawaban
Macet,
panas, desak-desakan di antrian sudah menjadi hal biasa bagi penumpang busway. Harga
terjagkau, mempunyai jalur sendiri, ditambah dengan fasilitas AC membuat alat
transportasi ini digandrungi oleh khalayak
umum. Untuk mendapatkan sebuah karcis, penumpang harus rela berdesak-desakan
dengan penumpang lainnya. Bahkan sering kali busway dijadikan ajang dorong-dorongan antar penumpang dalam
memperebutkan tempat duduk. “siapa cepat dia dapat”, mungkin kalimat ini cocok
untuk menggambarkan situasi para penumpang busway. Walaupun begitu penumpang busway
tak pernah berkurang justru malah membludak.
Hingga tak jarang dari mereka yang jatuh
pingsan akibat kelelahan menunggu bus yang selalu penuh.
Pengadaan
busway tampaknya bukanlah sebuah jawaban yang tepat untuk mengatasi masalah
kemacetan. Seperti kita tahu tingginya tingkat pengguna kendaraan adalah
penyebab kemacetan nomor satu di Jakarta. Jadi cara yang paling efektif adalah
pemerintah dapat membatasi pembelian kendaraan motor dan mobil pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar